Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2025

Idul Adha 2025, momen bersyukur dan bersabar

 Momen Idul Adha tahun ini, meski aku belum berkesempatan untuk melaksanakan sholat Id karena udzur, rasa syukur alhamdulilah a'la kulli haalin harus senantiasa kita ucapkan.  Seperti biasanya, usai sholat Idul Adha, para jama'ah sholat dan santri berkumpul di masjid, dan pintu makam Abah kyai Nur dibuka. Pembacaan tahlil dipimpin oleh ustadz Ali Adha, karena Gus M sedang kurang sehat.  Usai tahlil di maqbaroh, selanjutnya adalah makan- makan di bunyai. Idul Adha merupakan hari kelahiran bunyai, jadi kami juga membawa hadiah untuk beliau. Perwakilan dari santri juga turut datang menyampaikan hadiah untuk beliau.

Menjelang Idul Adha

 Idul adha merupakan momen penting bagi umat Islam. Lantas, apa saja yang kegiatan yang dilakukan untuk persiapan menyambut Idul Adha? Idul Adha, selain merupakan waktu untuk ibadah haji, Idul Adha adalah momen penyembelihan hewan qurban. Di pesantren, hal yang pertama dilakukan adalah pembentukan panitia qurban yang diambil dari santri Ma'had Aly. Pembuatan proposal, penyembelihan, dan pembagian dagingnya dilakukan oleh panitia qurban 

Tiba- Tiba Boyong Massal

 Sebuah pesan masuk ke gawai ku, " Umi, saya mau ketemu umi, anak saya nggak betah, jadi nanti setelah ujian mau boyong", ku baca pesan Bunda Nay. " Nanti saya ajak ngobrol dulu anaknya ya bun", jawabku dengan singkat. Dalam minggu ini, entah mengapa ada beberapa wali santri kelas 1 yang chat WA ingin memindahkan anaknya ke sekolah luar dengan alasan tidak betah. Hal ini yang akhirnya segera aku ambil tindakan untuk melakukan investigasi ke wali asuh, wali kelas, anaknya langsung, baru kemudian kumpulan kamar, serta kumpulan angkatan. Dari hasil investigasi, kesimpulan utamanya adalah karena masih banyak kelas 1 angkatan ASN yang bahasanya masih kasar, kemudian sering menyindir teman, serta ada yang bercanda terlalu berlebihan. Beberapa laporan dari wali asuh: 1. anak- anak di kamar masih ngomong kasar, ngomongnya nge- gas 2. ada anak yang di diemin temannya, tidak tahu masalahnya apa, sehingga orang tua merasa khawatir anaknya nangis terus 3. Ada anak yang masih su...

Tantangan di Tahun Pertama angkatan kelas 1 SMP

  Mondok di tahun pertama, sudah tentu banyak ujian dan cobaan. Oleh karena itu sebagai pengurus santri, dalam mendampingi mereka tidak cukup secara personal saja, melainkan pendampingan dalam organisasi satu angkatan.  Satu angkatan adalah keseluruhan santri dengan kelas yang sama, dan memiliki nama yang sudah dipilihkan oleh khadimul Ma'had. Untuk tahun ini, pertama kalinya nama angkatan dibedakan antara putra dan putri. Sebut saja angkatan putri tahun ini adalah ASN. Ketua angkatan ASN, dipilih oleh anggota angkatan tersebut dengan bantuan kakak OSPA.Hal ini karena kelas 1 belum terlalu mengenal satu sama lain. Sedangkan pengurus angkatan, mereka memilih sendiri dengan perwakilan masing-masing kamar yang berjumlah 4 kamar. Dalam perjalanannya, ASN bisa berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari partisipasi mereka yang kompak dalam setiap lomba yang diadakan oleh OSPA. Namun di beberapa hal, tentunya konflik internal banyak terjadi juga diantara mereka. Sebagai lurah, p...

Ujian Santri di Awal Mondok

 Di pinggiran masjid, aku duduk menanti santri kelas 1, sebutlah namanya Fay. Malam hari usai sholat jama'ah Isya memang aku manfaatkan untuk ngobrol dengan beberapa santri. Si cantik berkacamata itu duduk di tangga agak bawah dari tempat dudukku. "Bagaimana kabarnya Fay?" Sapaku. Ku pegang bahunya, diapun senyum-senyum sambil merapihkan mukenah yang dia pakai. "Alhamdulillah baik mis", jawabnya. Kamipun ngobrol berdua, di teras masjid dengan suasana sekitarnya masih penuh dengan santri yang sedang mutholaah di dalam masjid. "Kamu kenapa nggak betah di pondok?" Tanyaku mengawali obrolan kami. Seketika itu wajah Fay berubah menjadi sedih. "Ya begitulah, Mis", jawabnya seolah pasrah. Akupun bertanya tentang awal mula dia mondok, serta cita-cita dia dimasa yang akan datang. Fay pun menceritakan bahwa saat awal mondok, dia punya keinginan sendiri. Diapun bercerita tentang keluarganya, bahwa setelah ayahnya meninggal, dia bercita-cita untuk meneru...