Buku Solo Semakin Nyata


Judul: Buku Solo Semakin Nyata
Resume Ke: 15
Gelombang: 28
Hari/ Tanggal: Jum'at, 10 Februari 2023
Tema: Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis
Narasumber: Yulius Roma Patandean, S.Pd.
Moderator: Arofiah Afifi,S.Pd.

Alhamdulillah mengikuti kelas KBMN sudah sampai di pertengahan perjalanan, yaitu pertemuan ke-15. Artinya, gerbang buku solo karya para pegiat KBMN sudah menanti. 
"Saat-saat yang paling menakutkan dalam menulis adalah tepat ketika kamu belum memulainya."

"Jika ditanya, 'Bagaimana kamu menulis? Saya akan menjawab, satu demi satu kata." 
(Stefen King)

Demi terwujudnya buku solo ku yang pertama, aku berkomitmen untuk menulis dan merangkai kata demi kata, kalimat demi kalimat hingga membentuk suatu kisah  panjang yang disebut suatu karya. Akan ku tulis dengan perlahan-lahan dan yakin bahwa karyaku akan terbit. Aamiin.

Terimakasih kepada seluruh pendukung kelas KBMN, Om Jay dan tim solidnya, para pemateri dan moderator yang tak habis-habisnya menyemangati dan memberi inspirasi. Semuanya membuat saya selalu semangat untuk menulis. Seperti inilah yang saya inginkan sejak dulu. Alhamdulillah.

Untuk mendukung karya tulis, agar tercipta karya sebuah buku, maka tema kali ini sangat penting sekali untuk dipraktekkan. Temanya adalah "Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis" dengan narasumber Bapak Yulius Roma Patandean, S.Pd. dan dimoderatori oleh Ibu Arofiah Afifi,S.Pd. atau biasa dipanggil mbak Ovi.

Sebelumnya, mbak Ovi sudah pernah menjadi moderator pada pertemuan ke-3, dan kembali menjadi moderator di pertemuan ke-15. Mbak Ovi mengawali pertemuan dengan membahas 
"Apa sih pentingnya kita menulis buku ? "

Beberapa manfaat menulis buku, diantaranya: 
1. Sebagai salah satu sarana untuk memberikan apresiasi pada diri sendiri atas hasil karya yang telah selesai dibuat. Artinya kita pantas menghargai diri kita sendiri.

2. Sebagai personal branding, sehingga memberi motivasi diri untuk lebih berkarya.
Juga memberi manfaat kepada orang banyak.

3. Sebagai bukti sejarah bawa kita pernah hidup di dunia ini. Sehingga kita akan semakin sungguh-sungguh dengan membuat dan menyusun buku secara sistematis.

Selanjutnya moderator memperkenalkan profil narasumber kita yang merupakan seorang penulis terkenal sistematis dan hebat.

Bapak Yulius Roma Patandean, S.PD adalah seorang penulis dan editor profesional, dengan menyandang kelulusan ujian sertifikasi lewat skema Sertifikasi Penulisan Buku Non Fiksi.

Narasumber kita ini  lahir di Salubarani, Tana Toraja, 6 Juli 1984. Ia menyelesaikan jenjang  S1 Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Kristen Indonesia Toraja (2003-2007), melanjutkan pendidikan S2 di Institut Agama Kristen Negeri Toraja.

Beliau merupakan guru Bahasa Inggris di SMAN 5 Tana Toraja sejak tahun 2015, pernah menjadi pengajar tidak tetap di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia Toraja, Tutor Universitas Terbuka dan Fasilitator Belajar Yayasan Trampil Indonesia.
Prestasi yang pernah diraihnya adalah :
1. Guru berprestasi jenjang SMA Kabupaten Tana Toraja tahun 2016
2. Pemenang ketiga lomba kreatifitas guru tingkat SMA pada Porseni PGRI Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2017
3. Meraih dua medali emas dan tiga medali perunggu pada ajang Gurulympics PGRI tahun 2020
Profil lengkapnya bisa dilihat disini:

Omjay dan narasumber

Bapak Roma, demikian moderator memanggil pemateri, menyapa kami di kelas KBMN. Beliau menyampaikan materi disela-sela kesibukan beliau dalam mendampingi rekan-rekan guru di sekolahnya dalam rangka pengisian e-kinerja dan upload berkas.

Pak Roma menceritakan kisahnya ketika awal masuk komunitas KBMN. Beliau adalah salah satu alumni dari program ini, tepatnya di bulan Maret-April tahun 2020 KBMN Gelombang 9. Beberapa catatan beliau:
*#Menulis* adalah sesuatu yang unik ketika baru dimulai apalagi kalau belum terbiasa. Nah, sama seperti saya dulu, saya masih bingung mau melakukan apa saat itu.

*#Ternyata* menulis adalah sesuatu yang membuat ketagihan layaknya kripik singkong yang diberikan Omjay ke saya tempo hari. Jika senantiasa dikunyah akan selalu dirindukan pula. Demikian halnya dengan menulis.

*#Menulis* harus dibiasakan setiap hari, seperti slogan Omjay yang sudah familiar bagi kita.

*#Semua* hal bisa jadi bahan tulisan. Apa yang dilihat, dirasakan, dibayangkan dan bahkan dialami bisa dituliskan. Jika khawatir ide di kepala mudah hilang, mari tuliskan ide melalui blog. Selain menulis di blog pribadi, saya juga kembali menulis di blog Kompasiana.

*#Kembali* ke pengalaman tahun 2020. Buku pertama yang saya terbitkan adalah buku solo berjudul *Guru Menulis Guru Berkarya* Kontennya adalah materi-materi yang disampaikan para narasumber di Grup WA. Beberapa pertemuan di grup belajar menulis, akhirnya ketemulah saya dengan tokoh pendidikan dan teknologi yang membuka wawasan saya tentang menulis. Beliau adalah Prof. Richardus Eko Indrajit. Dalam materinya, beliau menantang peserta untuk menulis dalam waktu satu minggu.
Buku tantangan menulis 1 minggu

*#Dan hasil dari tantangan menulis satu minggu itu adalah buku ini. Bukunya bisa diperoleh di berbagai toko online. Judulnya *Digital Transformation*
Judul yang sangat menarik  dan keren ,MENGGODA UNTUK DIBACA DIMILIKI

*#Masih* di bawah magis Prof. Eko...saya pun diberi tantangan kedua untuk menulis buku dan menghasilkan buku berjudul " Flipped Classroom"

Buku tantangan kedua Prof.Ekoji

Menurut pengalaman narasumber dalam penyusunan dan pengeditan naskah buku, dilakukan dan dipelajari secara otodidak. Pak Roma menggunakan versi gratis tanpa aplikasi tambahan yang ada pada Ms Word. Nah, terkait dengan tema malam ini *Menulis Buku Secara Sistematis* pengalaman inilah yang akan Beliau bagikan.

Sebenarnya, ada aplikasi yang bisa digunakan agar tulisan naskah buku itu  bisa "sistematis". Ada Zotero dan Mendeley yang populer di kalangan mahasiswa dan akademisi. Namun *#Ala bisa karena biasa*, pak Roma lebih menyukai menggunakan versi gratis Ms Word. Istilahnya,"jika ada yang gratis, kenapa harus bayar?", He..he..

Pak Roma pun membagikan tutorial sederhana tentang cara membuat tulisan naskah buku sistematis.
 




 

Pak Roma mempersilahkan para peserta untuk melihat naskah tulisan masing-masing dan mempraktekkan membuat settingan Judul, Bab hingga menyisipkan sumber tulisan menggunakan fasilitas yang ada di Ms Word. 

Kemudian memperkenalkan jurus CLBK. Apakah CLBK dalam menulis??
C:  *COBAlah*. Menulis, menyusun dan mengedit naskah buku tidak bisa menjadi ala bisa karena biasa semata tanpa ada per *COBA* an. Dengan mencoba, maka akan timbul rasa penasaran untuk menjalaninya. Ada pahit, manis, asam, asin, kecewa dan bahagia kala mencoba. 

L: *LAKUKAN* dengan segera. Praktekkan sekaligus, biarkan mengalir bersama jari-jari mungil teman-teman. Melakukan proses lebih dalam menulis membutuhkan dorongan lebih pula. Tidak hanya dorongan untuk membuat tulisan, yang lebih utama adalah niat menghilangkan rasa penasaran di pikiran. Penasaran tentang apa yang akan saya tulis, susun dan terbitkan.

B: *BUDAYAKAN!*  bersama dengan praktek menyusun dan mengedit naskah. Menghasilkan sebuah karya tulisan sederhana tidak bisa tercapai dengan maksimal jika didorong oleh paksaan. Membudayakan menulis adalah proses menuju karya.

K: *#KONSISTEN* adalah langkah pamungkas dalam teori menulis, menyusun dan mengedit naskah yang selama ini saya lakukan. Budaya menulis yang baik adalah ketika kita menjadi konsisten dalam mempraktekkannya.

Sesi Tanya Jawab 
1.Milma_Bengkulu.
T: Bagaimana Menemukan ebook gratis yang bisa dimasukkan ke mendeley?
Dan jika  Doi dari jurnal terkunci...bisakah membukanya dg gratis ?
Mohon tipsnya pak Roma

J: Caranya sangat gampang bu. Masuk ke pdfdrive. Di sana ada ribuan bahkan jutaan buku-buku online dengan versi Gratis untuk kita gunakan. Pdfdrive adalah perpustakaan portable saya. Ini linknya: https://www.pdfdrive.com/

Nah, terkait DOI jurnal terkunci, maka kita harus mengikuti petunjuk/anjuran/aturan dari penerbit jurnal tersebut. Biasanya berbayar, makanya tertutup. Saya baru sekali menggunakan Mendeley dan Zotero, jadi kurang familiar lagi. Sudah terlanjur suka versi Ms Word 

2. Dewi Indria_Kalteng. 
T: Apakah sistematika penulisan ini berlaku untuk penulisan non fiksi atau juga karya fiksi? Kalau memang untuk keduanya, sistematika penulisan yang benar utk buku fiksi seperti apa? 

J: kebetulan saya sudah menulis buku fiksi dan non fiksi. Metode di Ms Word itu yang saya gunakan. Langkah-langkahnya sama. Yang membedakan adalah pengisian Indeks dan Daftar Pustakanya.

3. Latifah _jakarta 
T: Pak Roma. Saat ini saya menulis menggunakan gawai alias hp.
Karma masih baru dan tidak menemukan fitur selengkap leptop
Kiranya ada saran aplikasi untuk membantu saya menulis buku dari hp dan gratis

J: Aplikasi menulis paling populer di android adalah Wattpadd. Ibu bisa mencobanya. Atau bisa juga mencoba Gramedia Writing Project, Writer Tools, Writer Plus, Novelist, dll.
Silahkan dicoba bu. hehehe.

Atau simpan tulisan ibu di blog Kompasiana saja bu...saya biasa ngetik tulisan di HP dan publish di Kompasiana...hehehhe #bukanKampanye


4. Evridus Mangung
T: Jika buku kita adalah kumpulan artikel yang ditulis di blog dari hasil resume KBMN gel 28.. bagaimana menyusun judul dan babnya. sementara setiap pertemuan dibahas masing-masing tema yang berbeda.

J:Langsung praktekkan saja pak di Ms Word berikan judul sesuai judul materi tiap pertemuan. Tinggal mengurutkan yang sama atau mirip topiknya. Sehingga naskah bukunya menjadi buku solo bentuk Bunga Rampai.

5. Yulis Setyaningsih_Banyuwangi.
T: 1.Apakah menulis di buku sistematika penulisannya sama dengan kita menulis non fiksi di blog pak? 
2.Apakah bisa sharing chat ke pak Yulius jika ada hal-hal yang ingin kami tanyakan lebih lanjut tekait materi malam ini? 
Contoh judul buku Solo pertama saya, kontennya dari artikel di program belajar menulis. Ini saya sistematiskan menggunakan Ms. Word.

Contoh dari buku solo pertama

J: Hi, ibu Yulis Setyaningsih. Hampir jadi Yulius 
1. Menulis di blog sebenarnya bebas, tinggal mengikuti tools yang ada di template sehingga lebih teratur dan menarik untuk dibaca. Bagi saya metode menulis buku sedikit berbeda dengan menulis di blog. Uniknya, naskah di blog, bisa dijadikan naskah buku dan naskah buku bisa dijadikan resensi di blog.
2. Silahkan bu, dengan senang hati. Bahkan dibantu ngedit pun boleh. Bayarannya *3M*: makasih makasih makasih 
Saya lampirkan salah satu naskah buku dari seorang dosen yang saya edit dan sudah diterbitkan.

Tampilan Daftar Pustaka yang diotomatiskan menggunakan Ms Word.

Nitip video perjalanan pertama saya ke Jakarta...hadiahnya @⁨Prof Eko Indrajit KBMN⁩ ke saya

.... Minus @⁨Wijaya Kusumah⁩ 

6. Samsinar_Jakarta 
T: 1. Apa alasan bapak memilih Microsoft Word yang gratisan?
2. Mohon tips/cara mudah agar dapat memulai kata-kata saat memulai menulis? Karena kadang sulit memulai merangkai tulisan.

J: 1. Alasan utamanya adalah mudah diaplikasikan dan terdapat di mana-mana, tak butuh internet untuk menggunakannya. Fasilitas ad di semua vers Ms Office.
2. Tipsnya: langsung tuliskan saja. Biarkan tidak beraturan, nanti ada waktu luang untuk membaca dan mengurutkannya dengan baik. Mulailah dari apa yang dilihat. pakai bahasa sederhana saja, seperti bahasanya Omjay kalau menulis #renyah 😊

7. Mastoyah _Demak-Jawa Tengah
T: Saya beberapa kali bahkan sering baca karya teman-teman hebat disini..
Saya juga bingung mau menulis apa dan memulai dari mana, minder juga sama temen-temen. Adakah tips2 nya untuk memulai menulis...terimakasih

J: Tipsnya: *CLBK*
Percaya diri, yakinkan diri bahwa saya bisa. Tak mungkin saya berpelukan dengan Omjay di Jakarta jika tanpa menulis. jauh-jauh Omjay dari Bekasi malam-malam untuk menmui saya. Tiada duanya. Tambahan lagi Prof. Eko bersua saya. Seperti mimpi. Karena menulis kami dan kita semua seperti keluarga. 
Mulailah apa adanya, apapun yang dituliskan adalah sebuah pencapaian yang luar biasa dan pasti ada penikmatnya sendiri. Tak ada tulisan yang tak bernilai, hanya menunggu jodohnya untuk dibaca, seperti tulisan di blog. Awalnya sepi-sepi pembaca...sebulan kemudian sudah ratusan atau bahkan ribuan pembaca. 

8. Amin kurniawan_ Ponorogo
T: 1. Bila kita membukukan tulisan kita dari blog apa nanti tidak termasuk plagiat meski dari blog pribadi??
2. Bagaimana triknya agar bisa menulis cepat seminggu menjadi buku.?

1. Tentu tidak. Cantumkan tautan/link tulisan pak Amin dari blog.
2. Konsisten dan luangkan waktu, gabungkan referensi dari pengalaman pribadi dengan referensi dari sumber lain seperti internet, surat kabar, youtube dll. Berikut ini contoh tautan dari blog sendiri.

9. Wigung _gunung kidul.
Nulis buku fiksi dan non-fiksi itu apa perlu dalam jumlah tertentu. Dan apa mesti pakai pustaka.
Kisah perjalanan itu masuk fiksi apa non-fiksi?
 
Menulis buku apa saja versi UNESCO minimal 40 halaman. Tapi saya sarankan minimal 70 halaman ukuran kertas A5. Kalau 40 halaman masih terlalu tipis, penerbit tentu berpikir juga untuk mencetaknya. Buku Non Fiksi sebaiknya pakai Daftar Pustaka karena bersifat ilmiah sementara fiksi tidak wajib. Kecuali fiksi dalam bentuk kumpulan puisi/cerpen...jika ada yang dikuti dari sumber lain, sebaiknya dicantumkan agar tidak tergolong plagiasi.

10. Musiroh Muki_ Sidoarjo.
T: Untuk membuat kerangka tulisan tulisan yang bagus dari sebuah judul yg kita pilih, langkah apa yang sebaiknya kita lakukan agar menarik Mina baca para pembaca.

J: Buat tulisan dengan bahasa yang unik dan mudah dipahami pembaca. Urutkan judul/bab/sub bab yang memiliki kaitan sehingga ketika dibaca dari satu bagian ke bagian saling melengkapi. Intinya, percaya diri dengan tulisan sendiri.

11. Rosjida Ambawani - Ciamis.
T:  1. Saat membuat tulisan nonfiksi, apakah yang menjadi referensi sebaiknya berupa buku atau bolehkah referensi dari artikel?

2. Saya sering tidak bisa membuat rangkaian kata-kata untuk menjelaskan suatu definisi atau pemikiran baku sehingga berniat copas tapi khawatir terkategorikan plagiat. Mohon solusinya.

J: 1. Semuanya boleh. Jangan lupa cantumkan sumbernya. Sumber tulisan adalah dasar untuk landasan teori yang kita tuliskan.

2. Buat parafrase baru atau ringkas kalimat yang disadur tersebut. Jika mengambil utuh, sebaiknya taruh dalam tanda "..." dan cantumkan sumbernya. Sehingga tidak masuk kategori plagiasi.

12. Imro'atus Sholihah_ Jombang Jatim
T: Aplikasi mendeley itu untuk menyitasi referensi? Bgmn menginstalnya?
Apa seperti install Windows?

J: Mendeley itu aplikasi. cara kerjanya mirip dengan Ms Word. Silahkan coba di sini. https://www.mendeley.com/
Download untuk versi desktop dan ikuti petunjuk installnya. Hal yang sama terjadi untuk aplikasi Zotero.
Keduanya bisa untuk Windows.

13. HR. Utami_UPGRIS
Waduh....hebat! Luar biasa! Apa saya bisa ya. Mendengarkan, menyimak tutoring cara menulis secara sistematis melalui you tube, dan begitu cepat, sreeet....langsung kencang leher saya. Mata dan gerakan tangan tidak lagi setajam dan secepat dulu. Taa...pi, meskipun begitu akan saya coba. Mungkin berulang-ulang ya menyimaknya, dan mencermati, Coba, lakukan, biasakan eh budayakan, dan konsisten, ajeg.

J: Hehehe..mohon maaf klu penjelasan di video agak cepat. Tapi saya yakin pasti bisa dipraktekkan tanpa aplikasi.

14. Candra _Jakarta 
T: Kalau seandainya ditulis manual / di ketik manual dalam pengerjaan pembuatan buku nya apakah lebih bagus yg memakai aplikasi atau yg manual 
sebab kalau tidak praktek di sertai dengan ahlinya susah soalnya ,

J: Saya pernah mencoba pakai aplikasi, saya cuma bicara aplikasi nulis. Bisa pakai Writer + di android. ada juga di Google Docs. Kendalanya adalah aplikasi tidak mengenal tanda baca dan huruf kapital, sehingga tetap kita akan mengedit ulang dan otomatis membaca ulang. Kesimpulan: menulis manual masih lebih efektif. 😁 Nah, dengan mengetik manual sebenarnya kita menulis sambil belajar dan menambah ilmu karena kita sudah membaca berulang-ulang. Itu prinsip saya dalam menulis.😉 Cobalah...pasti bisa.

15. HR. Utami_Semarang
T: Mohon penjelasan Pak Yulius, Jika saya hendak membukukan tulisan2 saya di Kompasiana, bagaimana caranya? 
1. Apakah semua judul/Link kita salin dan kita ketik dulu di satu kertas atau screen seperti tadi? 
2. Apakah perlu kita edit ulang, dikurangi/ditambah. Sudah publish di Kompasiana, kemudian dibukukan, bolehkah? Perlu ijin ke Kompasiana? Seperti Om jay itu bagaimana? 
Judulnya perlu diubah, atau bagaimana, pak?

J: Bisa mengambil semua judul, atau buat judul serupa, Ambil naskah seutuhnya dari Blog Kompasiana tidak masalah. Tapi cantumkan tautan artikel blog nya di Referensi atau catatan kaki. Cara menyisipkan ada di tool Ms Word.
Lebih bagus jika sempat mengedit ulang dan menambahkan penjelasan/contoh/tambahan informasi. Sudah dipublish di blog? Kenapa tidak, ambil dan bukukan, tapi ingat sumber artikelnya dicantumkan. Ada penulis Kompasiana yang pernah menerbitkan di YPTD, semua naskahnya dari tulisannya di blog Kompasiana... tapi semua tulisannya jelas sumbernya di Kompasiana.
Jika dipandang perlu, silahkan ringkas judul atau perbaiki.

16. Noormasri Karyawan (Pak Iwan)_Jambi
T: 1. Ingin penjelasan, seandainya kita membuat sistematika buku dengan kreasi sendiri tanpa kaidah. Apakah boleh?
2.Apakah boleh saya membuat buku tanpa menambahkan kutipan/refensi, dan isinya adalah hasil pemikiran sendiri.?

J: 1. Sangat boleh...itu keunikan sendiri.
2. Kenapa tidak. Jika idenya beragam dan tidak terkait satu sama lain, jadikan naskahnya tulisan Bunga Rampai.... Ayo coba dan lanjutkan.
[10/2 21.42] +62 856-9428-6842: Pertanyan terakhir 

17. Theresia_Pangkalpinang
Bu ofi, jika suatu saat kami ingin bertanya, apakah pak Roma berkenan membantu menjelaskan terkait dg tema dari Prof Ekoji ?

J: Dengan senang hati siap melayani, karena saya bisa menulis dan menerbitkan buku karena menerima layanan dari puluhan orang-orang hebat di kegiatan ini. 

Closing statement dari pak Roma:

*Yakinlah* dengan kemampuan teman-teman semua. Pantang mundur dari program ini. Menulislah, tuliskan apa saja dan terbitkan bukumu. 
Jadilah bagian dari peradaban. Boleh miskin harta dan jabatan, tapi bersiaplah kaya ilmu, kaya teman dan menjadi sejarah lewat program menulis ini. 

Pak Roma pun menutup dengan bahasa Toraja
*BONGI MELO LAKO KITA SOLA NASANG*
 (Selamat malam buat kita semua)

Moderator menyemangati para peserta dengan quote:

 Segala sesuatu dalam hidup dapat ditulis jika kamu memiliki keberanian melakukannya, dan imajinasi untuk berimprovisasi. 
Bagaimana pun juga musuh terburuk dari semua kreativitas adalah keraguan diri sendiri yang tidak dilawan.
(Silvia Plath)

Yuk mulai hari ini kita tingkatkan semangat dan lawan rasa enggan, malas serta pikiran negatif yang menghambat kita. Ciptakan karya buku jangan ditunda.
(Arofiah Afifi)

Terimakasih pak Roma dan mbak Ovi, atas ilmu, motivasi, dan inspirasi nya. Mudah-mudahan saya bisa tertular kesuksesannya. Aamiin.


Baca juga:









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Khutbah Idul Fitri, " Tiga Pesan Ramadhan "

Agenda Santri di Awal Tahun 2024

"Menjadi Pegawai Allah", Halal bi Halal keluarga besar Asshiddiqiyah