Khutbah Idul Fitri, " Tiga Pesan Ramadhan "
![]() |
KH M. Sulton dan abi |
Mudik tahun ini, sangat berbeda dengan sebelum- sebelum nya, hampir semuanya diluar skenario kami. Awal kedatangan ke kampung si kakak Riziq sakit DBD, sehingga harus dirawat di Puskesmas selama 5 hari. Alhamdulillah, 2 hari sebelum lebaran, Riziq sudah boleh pulang ke rumah.
Rencana lebaran di rumah mertua di Bangil pun tertunda, jadilah kami merayakan di Malang. Tentu nya, kami juga sangat berbahagia, karena di Tumpang Malang bisa berkumpul dengan keluarga besar dengan keadaan yang sehat semuanya.
Di senin pagi, 1 Syawal 1446 H, seruan takbir berkumandang dari berbagai penjuru desa Tumpang. Suasana yang sejuk, mengiring kami menuju tempat sholat Id, yaitu Masjid Jami' Al-Hurriyah Tumpang.
Adapun Imam dan Khatib shalat Idul Fitri kali ini adalah salah satu teman abi, alumni pesantren Dalwah Bangil. Alhamdulillah, abi berkesempatan untuk bertemu kawan lama.
"Asha, ayo kita naik ke lantai 2 masjid", aku menggandeng putri ku. Kami berjalan melewati para jamaah yang sudah menggelar sajadah di jalanan depan masjid. Meski di jalanan penuh jamaah, tapi di lantai 2 masjid selalu banyak tempat kosong. Hal ini, karena banyak jamaah yang enggan untuk naik ke lantai 2.
Alhamdulillah, kami berada di barisan agak depan, dan bisa melihat imam dari atas, meski agak jauh. Berikut ini adalah ringkasan Khutbah Idulfitri 1446 di masjid Jami' Al-Hurriyah Tumpang Malang oleh KH M. Sulton dari Malang.
![]() |
Ketemu mbak Fitri teman SD |
![]() |
Si cantik sholihah "Asha" |
Sang Khotib menyerukan bahwa dalam hadits Rosulullah SAW:
Di Pagi hari Idul Fitri, malaikat akan berseru kepada kaum muslimin agar segera menuju masjid, mushola dll. Dan balasan dari Alloh, pahala yang sangat banyak
Pesan Ramadhan yang telah berlalu, setidaknya ada 3, yaitu:
1. Agar kaum muslimin menjadi bertakwa, takut kepada Allah.
Saat ini banyak sekali yang tidak takut kepada Allah, melainkan takut menjadi miskin. Sehingga banyak yang menghalalkan segala cara. Seperti mencuri, korupsi, dll.
Dampak memakan barang haram:
a. Daging yang tumbuh pada tubuh dibakar di neraka, dan keturunan nya
b. Ditolak do'a nya, menjadi keluarga sakinah, Meski sedekah, ditolak oleh Allah,
c. Menciptakan watak yang keras
2. Membayar zakat fitrah, memperhatikan kepedulian terhadap sesama.
Kenikmatan yang hakiki adalah ketika rezeki yang diberikan Allah bisa digunakan dalam perjuangan dijalan Allah.
3. Saling meminta maaf
Salah satu riwayat menceritakan, Sayyidah Aisyah R.A bertanya kepada Rosulullah SAW.
"Jika aku menemukan malam Lailatul qodar, apa yang harus aku lakukan?
Jawab Rosulullah: ucapkan
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī (‘annā jika dibaca berjamaah)
Artinya, “Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).”
Dalam suatu hadits, Rosulullah juga menggambarkan tentang orang yang bangkrut:
"Apakah kamu tau orang yg bangkrut? Yaitu orang yang membawa pahala ibadah, tapi mencaci saudaranya ".
Kebaikan orang yang mendzolimi di berikan kepada orang yang di dzolimi. Dan dosa orang yang di dzolimi akan diberikan kepada orang yang mendzolimidi.
Na'udzubillahi min dzaalik, Mudah-mudahan kita terhindar dari perbuatan yang tercela. Aamiin
![]() |
Bertemu bulek- bulek |
![]() |
Masjid Jami' Al-Hurriyah Tumpang Malang |
Komentar
Posting Komentar