Dunia Puitisasi


Judul: Dunia Puitisasi
Resume Ke: 17
Gelombang: 28
Hari/ Tanggal: Rabu, 15 Februari 2023
Tema: Menulis Puisi 
Narasumber: Dr.Hj. E. Hasanah,M.Pd.
Moderator: Sim Chung Wei,SP

Pertemuan KBMN 28 ke-17, adalah tentang memasuki dunia Puitisasi. Yaitu kita belajar  membuat puisi, dan hal-hal yang berkaitan dengan puisi. Meski sejujurnya saya sangat tidak puitis, tapi ingin sekali bisa membuat puisi.

Di sesi pra acara, Koko Sim, selaku moderator sudah mengawali dengan puisi, serta menyampaikan bahwa :
"Puisi itu semudah kita curhat bersama bestie. Curhat tentang rasa yang berwarna-warni. Hanya tinggal kita ganti, curhat melalui goresan. Yaa, goresan yang memiliki rasa". 

Moderator kali ini,Sim Chung Wei,SP salah satu dari Tim Solid Omjay (TSO) yang biasa disapa Koko Sim. Dulunya juga peserta Kelas Menulis di gelombang 26. Beliau berbagi pengalaman selama menjadi peserta KBMN, selalu rutin mengikuti kegiatan, dan bimbingan para mentor,  untuk terus menyelesaikan resume on time, saling blog walking memberi semangat, dan belajar mempraktekan mantra dari omJay menulis setiap hari. Akhirnya, dinyatakan lulus tahun lalu.

Buku pertama Koko Sim berjudul "Menulis itu Menyenangkan". Sebelumnya beliau terlibat dalam  6 judul buku antologi, sebelum akhirnya berhasil menerbitkan buku solo. Tiga dari 6 antologi yang beliau ikuti merupakan antologi puisi.

Karena pengalaman beliau cukup aktif dalam membuat puisi, sehingga berkesempatan menemani pemateri kali ini yang bertema "Menulis Puisi". Dengan narasumber  Ibu Dr.Hj. E. Hasana, M.Pd.

Berikut ini adalah profil lengkap beliau :
Profil narasumber 

Ibu Hasanah, demikian panggilan akrab narasumber kita. Beliau dilahirkan di Sukabumi 55 tahun yang lalu, dan dikaruniai tiga orang anak. Beliau lulusan S1 Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Ibn Khaldun Bogor, S2 Pascasarjana IMNI program studi manajemen Pendidikan dan Pascasarjana Program Studi Administrasi Pendidikan UNINUS. Sedangkan S3 di UNINUS Bandung (2022).
Bu Hasanah merupakan pendiri Yayasan Pendidikan Halima Al-Azar (Kursus, Kober, dan TK Halima Bojonggenteng, 2002 - sekarang) dan sebagai Pengawas Madrasah Aliyah di Kankemenag Sukabumi (2015 - sekarang) serta staf Pengajar di STAI Kharisma Cicurug.
Prestasi yang telah diraih, diantaranya sebagai 
- Pengawas berprestasi tingkat Jawa Barat tahun 2021 
- Peraih Anugerah Guru dan GTK Kemenag Berprestasi Tingkat Nasional Kategori Pengawas Madrasah Berprestasi tahun 2021, 
- Sebagai pengelola kursus berprestasi ke-3 tingkat provinsi Jawa Barat tahun 2015 dan prestasi lainnya.
Bu Hasanah telah menerbitkan 2 buku solo ber- ISBN yang berjudul "Buku Panduan Guru Penulis Pemula" dan "Selaksa Suara Sukma". Serta menulis lebih dari 70 buku antologi.
Dalam perkenalan, beliau menyampaikan sebenarnya beliau bukan expert dalam puisi, hanya *penyuka* puisi saja dan  ingin bertukar pengalaman dengan para peserta KBMN 28. Bu Hasanah juga merupakan jebolan dari KBMN 18, masih senior dari Koko Sim sang moderator yang merupakan lulusan KBMN 26. SIM Koko mengakui jadi menyukai puisi setelah mengikuti materi dari Bunda Hasanah pada KBMN 26.
Selanjutnya narasumber menyampaikan materinya tentang puisi:


Pengertian puisi dari sumber nya 


Struktur puisi, ada baris atau larik, ada bait dan lainnya. Sedangkan jenis puisi secara umum ada dua jenis; puisi lama dan puisi baru.

Ciri-ciri puisi lama dan jenisnya



"Pantun termasuk jenis puisi lama ya. Senang juga ini belajar pantun nanti" ujar beliau.
Ciri-ciri puisi baru.

"Sebetulnya menulis puisi itu sekarang mengikuti perkembangan dan perubahan bentuk dan isi sesuai perkembangan selera. Apalagi untuk pemula, nulis saja menggunakan kata-kata atau diksi yang enak di hati", jelas beliau.

Saat ini ternyata ada banyak macam-macam puisi. Ada puisi akrostik, puisi patidusa, puisi telelet, puisi 2.0 dan lainnya. Istilahnya adalah puisi kontemporer. Puisi jenis ini, 
penekanan pada segi estetika dan penggunaan diksi, Rima, majas itu akan mempengaruhi keindahan puisinya. Adapun contoh-contohnya bisa dilihat di buku kumpulan puisi, hasil karya beliau.

Buku kumpulan puisi narasumber 

Bu Hasanah pun memberikan tantangan untuk peserta yaitu membuat puisi bebas. Temanya bebas, pokoknya yang ada di hati dikeluarin dengan diksi yang indah.

Jangan kan peserta KBMN 28, anggota Tim Solid Omjay pun bersemangat mengikuti tantangan puisi dari Bu Hasanah. Hal ini karena ada hadiah buku gratis yang menanti.

Sesi tanya jawab 
1. Endang Ratna Juwita_Bogor
T: 1.Bagaimana cara menulis puisi yg baik dan benar?
2.Adakah batasan baris puisi seperti pantun?
3.Bagaimana cara mencari istilah atau kata-kata kiasan yang bisa kita pakai untuk membuat puisi agar terdengar lebih tersentuh ?

J: 1. Cara menulis yang baik yang sesuai dengan kaidah2 yang disebutkan di atas ya, misalnya memperhatikan diksi, Rima, irama, larik, bait dan lainnya. Sesuai dengan jenisnya 
2. Pantun itu jenis puisi lama Bun. 
3. Cara mencari istilah/kata kiasan itu ... dengan banyak membaca dan bisa buka kamus diksi.

2. Dewi_Seruyan Kalteng
T: Bagaimana kiatnya biar kita bisa menulis puisi yang katanya itu bisa indah sehingga rima nya menjadi menarik, karena selama ini saya merasa puisi saya masih kurang menarik dalam pemilihan katanya, apa ada tips dan triknya. 

J: Trik yang saya lakukan adalah memilih tema sebagai acuan, menentukan kata kunci, memilih diksi yang tepat, menggunakan Rima atau majas misalnya, terus mengembangkannya dengan rasa/selera estetika kita.
Kadang saya kumpulkan kata-kata indah dulu Bunda Dewi. Misalnya menemukan kata *Bagaskara* untuk matahari/mentari, *Bimantara* atau langit, misalnya.

3. Evridus Mangung
T: Dalam struktur fisik puisi (unsur wujud puisi disebutkan salah satu point yaitu tentang diksi. Bagaimana cara untuk memilih kata-kata indah dan memiliki kekuatan makna, bu?

J: Diksi itu pilihan kata-kata yang akan kita gunakan dalam puisi, hasil pemilihan secara cermat dengan pertimbangan makna, susunan bunyi, ataupun hubungan kata itu dgn kata-kata lainnya dalam larik atau bait.
Seperti ini kan terasa indah menggunakan kata *gelap, menangkap, lengkap, siap*

4. Elok Dewi_Padang.
Ada tamu bernama Pak Kasim,
Makan bersama dengan rendang,
Selamat malam Koko Sim,
Perkenalkan saya Elok Dewi dari Padang.

Hari ini begitu gerah,
Lalu Ayah melepaskan dasi,
Senang belajar bersama bunda E Hasanah,
Jagonya menulis dan berpuisi.

T: Bagaimana langkah kita atau cara kita biar puisi kita penuh 
dengan diksi dan majas. Elok suka menulis puisi tapi 
puisinya masih datar Bun mohon krisannya

Daun rambutan 
dan daun selasih 
Sekian dan terima kasih.

J: Salam, Elok yang pintar berpuisi juga. Sudah berapa buku antologi kita tulis puisi bersama. 
Jika puisinya ingin penuh diksi dan majas ya itu kumpulkan dulu diksinya bisa buka kamus diksi ya. Perhatikan irama atau bunyi diksinya, kadang aku memilih kata yg sulit dipahami pembaca hi hi hi. Mencari kata dgn mengacu pada sumber terpercaya dan baku, atau diksi yg sering digunakan penyair, terus mengembangkan puisinya.

5. Ibu Samsinar_Jakarta
T: Dalam membuat puisi kita harus memperhatikan nilai estetik 
dan diksi dalam puisi agar indah dan enak dibaca.Bagaimana 
cara/tips dalam menentukan diksi yang tepat dalam puisi?

J: Cara menentukan diksi yang tepat dalam puisi itu harus memperhatikan *ketepatan kata dengan maknanya, kebenaran, kecermatan, keserasian kata, dan kelaziman digunakan dalam puisi* Sebenarnya diksi yang tepat itu ya kata yg sesuai dan mengikuti kaidah bahasa.

6. Farida_Musi Rawas
T: Apakah yang dimaksud dengan estetika pada puisi? Contohnya?

J: Nanti satu buku yuk puisinya
Estetika itu nilai-nilai yang dirasakan indah, bernilai seni juga. Baik dari unsur bahasa, bentuk, ataupun penampilannya. Keindahan yang membentuk satu keutuhan, keselarasan, dan keterpaduan makna. Semisal dalam indahnya puisi jenis telelet.

Usai tanya jawab, moderator pun membuka WAG. Langsung saja para peserta memberondong dengan kiriman puisi dadakan di grup KBMN 28, luar biasa sekali.
Kumpulan puisi peserta KBMN 28:
1. Puisi
Kota hujan, 15 Februari 2023
Endang Ratna Juwita

Semilir angin mendesah lirih
sayup sayup terdengar di telinga
jeritan hati terhampar nyata
menanti impian yang tak teraih

Yang tersisa hanya wajahmu
disudut relung hati sanubari
Dan sejumput kisah luka
yang bersemayam di kalbu

Wahai hati yang rapuh
kuatkah menanggung lara dikalbu
hanya isak tertahan lirih
dihamparan sajadah jatuh tersungkur

Ya ilahi...
Kuatkan hati ini
biar bisa berdiri
diatas kaki lemah ini

2. *TINGGAL NAMA*
Karya: Farida Lisanti

Makan buah simalakama
Mendulang garam termakan asam
Dalam jantung mengorek luka
Pilih ibu, ayah tenggelam

Tanpa gumaman tanpa pesan 
Tinggal sepenggal sakral diucap
Hilang waktu hilang kesan
Hajat tak terlaksana sudah menancap

Senyum bisa terlintas 
Tapi batin tak terima
Hati tertambat hanya seutas
Hilang nyawa tinggal nama

Biarlah haru kini menderu
Biarlah hitam kini tenggelam
Yang merona biarlah biru
Masa lalu biarlah kelam

Lah kepalang buah kepayang 
Dimakan mabuk dibuang sayang  
Jangan ragu jangan bimbang
Kirim doa yang telah hilang

3. Genta Literasi
Karya Rismalasari
Bandung, 8 februari 2023

Gelanggang literasi telah dibuka
Endapan gagasan biar membuncah
Nantikan karya spekta
Titik balik pencapaian 
Ada dan tiada dirimu yang tentukan 

Lihatlah semua sedang berpacu
Inspirasi dan motivasi hadirkan nyawa
Tetapkan hati terus berkarya 
Enyahkan keraguan 
Raih kemenangan dengan karya nyata
Asa mu harus diwujudkan 
Sesuatu yang berasal dari mimpi 
Inspirasi terindah jadi Genta literasi 

4. Air Mata
Rustia Warnida

Kutahu persahabatan di antara kita begitu indah 
Seindah pelangi di angkasa 
Membias rona di saat ada rasa
Kutahu rindu itu tak bisa dikhianati 
Walau waktu terus merayap mesra
Mengukir relung kalbu tak tertawar harga
Jauh itu pasti
Sahabat selalu di hati
Biarlah mutiara menyusuri pipi yang jelita
Sebagai suatu bukti kita pernah sama merajut asa

5. *Kuiklaskan dirimu pergi*
Ed

Sudah beberapa kali kita di bawah empat mata
Membicarakan hubungan yang tak pernah terurai
Selalu kusut merangkai
Terkadang tak tesambung dalam beberapa waktu
Lantas terkait kembali
Kuikhlaskan dirimu pergi sekarang
Kuharap engkau mengambil keputusan yang bijak
Apakah kita melanjutkan perjalanan ini
Dengan segala kekusutan yang tidak pernah terusai habis

6. Penantianku 
Elizabeth Kanserita
Jakarta Barat

Senja telah berlalu
Matahari telah bersembunyi di balik langit malam
Bintang malu untuk menunjukkan wajahnya
Bulanpun enggan untuk mengintip
Malam ini .....sunyi
Jiwaku mengolah rasa untuk esok pagi
Membayangkan apa yang akan terjadi
Seolah hati ini penuh rasa 
Menanti sebuah jawaban yang pasti
Harapan cerah di masa mendatang
Doapun kupanjatkan
Hanya kepada Allah saja aku serahkan
Segala harapan dan impian
Semoga Tuhan mendengar 

7. TERAS SENJA 
oleh: Moh. Ali Husni

Senja temaram di ufuk barat 
Terduduk di teras kunikmati senja 
Ditemani candi ala memerah redup
Menapak senja berganti petang 

Sayup kudengar panggilan Sang Maha 
Memanggil menggema bersautan 
Dari penjuru barat hingga timur 
Dari penjuru utara hingga selatan 

Sayup suara celoteh anak bersautan
Terdengar dari corong surau tua 
Di ujung jalan terjal tak beraspal
Sepi penghuni ramai binatang malam 

Kupaksakan kakiku melangkah 
Menelusuri jalan terjal tak beraspal 
Mencari celoteh anak bersautan 
Memenuhi panggilan-Mu mengharap ridho-Mu

8. *Bersimpuh dalam doa* 
Mutmainah
Cipanas 15 Februari 23

Larung dalam balutan dosa
Senandika meronta
Memohon ampunan sang Maha Kuasa

Disaat lembayung tertatih, aku dalam kubangan kelam
Hara laksana cahaya terangi malam
Butiran dosa tenggelam
Berbaur menjadi bait bait doa terdalam. 

Saat dalu kubersimpuh 
Mengadu Amarta penuh peluh
Melangitkan segala rasa gundah
Berharap yang Esa memberi kasih
Kembali padaNya penuh kinasih


9.*Padang*
 _Elok Dewi_
Padang, 15 Februari 2023

 *P* ertama mengenalmu dikala kita duduk di bangku SMA
 *A* ku menyukaimu karena engkau sahabat yang baik
 *D* irimu selalu memperhatikanku dan selalu mengingatkan akan sholat jika kita berpergian bersama Samagat lainnya
 *A* ku Dan kamu. Kita adalah sahabat karib
 *N* amun seiring waktu berjalan ketika kita sudah menyelesaikan bangku kuliah, ada yang beda dari dirimu, ternyata aku benar. Engkau pun menyatakan kepadaku bahwa engkau ingin menjadi lebih dari sahabatku. Aku pun terpana dan aku pun menggelengkan kepala dan ucapkan engkau adalah teman baikku
 *G* alaupun membersamaimu, lalu engkau menjauhi dari kehidupanku. Ada rasa yang hilang, ada rasa yang hampa dan resah di hati, perhatianmu, kepedulianmu ku rindu. Kerinduan dalam balutan doaku "Jika jodohku pertemukan aku dan jika tidak jauhi aku darinya". Tetiba kau datang ketika ulang tahunku. I feel surprise and happy. So you talk to me that you love me. I was shy and just smile. It's mean that I love you too. Sekarang kau menjadi imamku, ayah dari anak-anakku. Raja di kerajaan samaraku. Together till Jannah. Sehidup sesurga adalah janji kita. Insya Allah Amin Allahumma Amin

10. *PENULIS*
_By. Kang Khasan_

Menyusun kata membentuk kalimat
Mengeluarkan semua gagasan
Berharap menjadi 
Penulis
Buku
Mahkota impian
Menjadi angan terbesar
Memotivasi setiap jejak langkah.

Biarkan otak bekerja keras
Mencari kata terselip
Untuk menentukan
Tema
Biarkan jemari menari lincah
Mencari kata indah
Dalam menemukan 
Judul.

 11. *E. HASANAH*
_Elok Dewi_
Padang, 15 Februari 2023

 *E*  ngkau sangat pandai merangkai kata kat indah menjadi puisi

 *H*  adirmu dalam KBMN malam ini sangat ku nantikan
 *A*  ku sangat mengagumimu
 *S*  angkat menginpirasi pembelajaran darimu
 *A* ku ingin bisa merangkai  puisi sepertimu
 *N*  amun puisiku masih datar karena ku masih belajar
 *A*  da asa yang hebat menyentuh kalbuku setelah belajar darimu
 *H* arapan yang selalu membersamaiku tuk menjadi seorang penulis puisi yang baik, Insya Allah Aamiin.

12. Niat Berilmu
Sri Rahayu

Sepinya malam menemaniku
Mencari ilmu yang baru
Baru ketemu di malam syahdu
Bersama ibu Hasanahku

Kawan hatiku semakin memburu
Ingin meraih sesuatu yang baru
Kenapa KBM menjadi pilihanku
Disitu banyak guru berilmu

Bahagia rasa hatiku
Bertemu komunitas yang maju
Selalu ingin menambah ilmu
Agar mampu memajukan negeriku

13. Puisi Untuk Aril
  By: Miss Ezi
Nak....
Tahukah engkau
Bahwa suaramu mengguncang dunia?
Menggetarkan setiap jiwa 
Yang mendengarnya
Menghapuskan lara
Saat ia menggema

Nak...
Tahukah engkau
Berapa kali sudah 
Harapan ini akan anugrah yang kau punya
Menggaungkan ke setiap rongga udara
Sebagai ucap Syukur Kepada Ilahi
Betapa istimewanya dirimu

Nak...
Tahukah engkau
Ada masa orang percaya
Ada masa orang lupa
Ketika harapan diabaikan
Saat itulah...sukma kan pergi dan menjauh

Nak...
Tahukah engkau
Saat ini aku terluka
Pedih yang tak terbilang
Karena kau 
Telah torehkan
Untuk kesekian kalinya
Padaku
Yang selalu mangharapmu.

14. Cinta Tak Terkendali
Samsinar

Cinta adalah anugerah Ilahi
Cinta adalah berkah
Cinta adalah kebutuhan
Cinta adalah hawa nafsu

Cinta adalah keinginan atas sesuatu benda
Cinta adalah keinginan atas seseorang

Keinginan memiliki
Keingina mengakui
Keinginan mengeksploitasi
Keinginan karena hawa nafsu

Cinta jadi berkah jika sesuai porsinya
Cinta jadi musibah jika operdosisnya
kecuali cinta kepada sang maha pemilik hati cinta sang khalik

Cita harus sesuai kondisi
Cinta harus sesuai kebutuhan
Cinta harus sesuai situasi
Cinta harus sesuai peruntukan

Cinta terkendali karena hati yang memposisikan sesuai aturan-Nya
Cinta tak terkendali karena hanya mengikuti si hawa nafsu

Wahai hati pemilik cinta
Sungguh engkau penentu, pemilih, penimbang, pemberi cinta
Tetaplah pemilik cinta sejati
Cinta tak terkendali oleh waktu dan kondisi

Semoga hati ini selalu memiliki cinta tak terkendali 
Kepada pemilik jiwa dan raga Allah Maha Memiliki


15. AKU, KAU, TIADA  ...
(Rosjida Ambawani)

Aku, siapa
Kau, siapa 
Aku, kau, bukan siapa-siapa

Aku, tiada ada dan tiada punya
Kau pun, tiada ada dan tiada punya
Kita, aku dan kau, tanpa punya adanya ...

16. DUA DELAPAN
Nur Fatuh

Dua delapan sekolahku
Untuk anak anak menuntut ilmu
Amanah dan jujur bapak dan ibu guru
Dengan penuh semangat menggebu gebu
Elok dan indah ciri sekolahku
Lingkungan bersih serta sejuk tak berdebu
Alangkah senangnya hatiku
Pandai dan cerdas generasiku
Antusias kami selalu setiap waktu
Niatan ikhlas tidak pernha jemu.

17. Malam
Ratna Komala Juwita
Tangerang, 15022023

Malam untuk kembali kepadamu
Almaku terkunci lagi 
Serayu malam meninggalkan makna
Di dekatmu aku hanya perlu   rasa 
Perlu dama

Malam
Agar tangan kita kembali berpaut.
Percaya dama tak pernah pudar

Malam berwara tiba- tiba
Hanya karena mendengarmu tertawa
Bukankah aku harsamu?

Malam saat kau gata
Aku menjadi milikmu
Tanpa pulasan

18. *SENIN CERIA*
Soelistijani

Secercah harapan menggugah angan
Energi berkolaborasi penuh intuisi
Nirmala cahaya berkelebat penuh canda
Indah penuh aroma kesucian hakiki
Netra menyala membawa asa untuk terus berjaga

Candu rindu terus menjelma
Enyahkan rasa nan trus mendera
Rindu bersama untuk bahagia
Indah bekolaborasi dalam aksi nyata
Apalah artinya kita tanpa bersama dalam riuh barisan kata

19. Pelukan Hangat Ibu
Oleh Lesterina Purba
Bekasi, 16022023

Ibu
Di dalam daksa
Ada rasa enggan di dada
Dekapan hangat tak pernah kurasa
Tiada waktu untuk bercanda tawa

Ibu
Engkau selalu menjauh dan sibuk
Beribu alasan terucap dari bibir
Namun aku tak pernah benci 
Senyuman hangatmu tertutup awan kelabu
Penyebabnya adalah aku

Ibu
Kita dekat tapi terasa jauh
Engkau selalu berusaha menghindar
Agar tidak bertemu muka denganku
Aku merasa bersalah dan terasing

Ibu
Banyak hal yang ingin aku ceritakan
Dalam kekurangan aku pasti bisa memberikanmu bahagia
Aku rindu pelukan hangat dan senyum bahagia darimu

20. *SEMARAK*
     Karya : Nurfatuh

S - imfoni mengalun begitu syahdu
E - engkau dan aku masih meramu sebuah rindu
M - alam berganti namun rasa semakin candu
A - ada hasrat terdalam ingin segera menatap dirimu
R -asa yg terpatri mustahil menjadi jemu
A - langkah jenaka ikatan antara aku dan kamu
K - arena penawar rindu hanya sebuah kata Temu.

21. Diksiku Terbelenggu
Eka Yulia
Seruyan, 2023.

Pertemuan diujung waktu
Membuat lidahku kelu
Rangkaian kalimatku terbelenggu
Meninggalkan sesak dan senyum sayu

Lembayung menyapa malam
Meninggalkan senja temaram
Dan sesalpun tak kunjung padam
Diksiku hanyalah renjana muram

22. Hisab
Karya : Hasbi Aprizal
Sukabumi, 2023

Rintikan malam membawa berita
Mengisahkan kabar dari utara
Riuhnya bersapa dengan pancaindra
Membalut kata dengan cerita

Angin malam seperti berkata
Menyimak makna dibalik kata
Derasnya terasa hingga dada
Ada apakah dengan dunia 

Mari merenungkan nasib kita
Sudahkah siap untuk semuanya
Tarikan nafas yang tersisa
Akan menjadi sebuah tanda

23. *A bird with broken wings*
(Yuniati Akbariah, 2023.)

I am like a bird with broken wings
perches in a broken twig
in the middle of empty desert
of being ignored
of being lonesome
wind blowing worsens all

Then suddenly
rain pours heavily
growing grass and trees
giving fragrant on dried soil
healing my broken wings

Now I can fly again
high in the sky
seeing the green land
under the horizon lane

Dear,
thanks for bringing the rain
by the words you are saying
and longing you are delivering

Sebenarnya puisi nya ada banyak sekali, namun tidak semua tercantum dalam resume ini. Antusiasme dari peserta KBMN 28 sangat mengesankan bagi narasumber. 

"Saya merasa mengajarkan terbang ke burung atau mengajar renang ke ikan. Betapa bahagianya saya, karena yakin akan banyak penulis yang muncul dari kegiatan ini, yang akhirnya akan mendongkrak literasi. Literasi negeri akan bangkit."
(E.Hasanah)

Puisi karya peserta KBMN 28


Terimakasih Bu Hasanah yang sudah mengajarkan tentang puisi, sharing pengalaman dan memotivasi kami. Mudah-mudahan dan insyaallah bermanfaat untuk kami. Sukses selalu untuk ibu Hasanah.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Khutbah Idul Fitri, " Tiga Pesan Ramadhan "

Diatas Guru Ada Do'a Para Nabi, HGN di Asshiddiqiyah

Agenda Santri di Awal Tahun 2024